Sampai penghujung Oktober 2022 ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih memimpin survei-survei capres 2024. Bila di bulan Agustus elektabilitas Ganjar di kisaran 24%, pada bulan September elektabilitasnya telah melesat naik ke kisaran 30%.
Ganjar sebagaimana kita ketahui, bukan hanya disukai karena kegantengannya, tetapi karena dialah tokoh nasionalis paling moncer saat ini. Aktivis GMNI sejak muda, anggota DPR RI yang terkenal cukup garang dan aktif ‘mengawasi’ jalannya pemerintahan, dan kemudian menjadi Gubernur Jateng dua periode. Ganjar juga aktif dalam upaya-upaya menangkal radikalisme beragama serta mencegah terorisme. Ini menjadi program yang sangat menonjol dijalankan Ganjar di Jawa Tengah. Tidak heran bila kemudian jejaring ustadz di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara sepakat menyuarakan ‘Ganjar Pranowo Presiden 2024‘. Dan dukungan kepada Ganjar terus bertambah dari hari ke hari.
Ada yang menarik dari pergerakan elektabilitas menuju 2024. Diperkirakan 2024 akan menjadi pertarungan capres-capres berlatar belakang kepala daerah. Selain Ganjar, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga terus menanjak. Bahkan menurut survei litbang Kompas, 70% pemilih muda di media sosial memilih Ganjar dan Ridwan Kamil. Sedikit banyak keduanya memang miliki kesamaan, relatif muda dan tentu saja dekat dengan kalangan muda. Populer, namun tak sekadar populer tanpa diikuti kemampuan dan prestasi. Belakangan banyak orang mulai mengharapkan keduanya berpasangan sebagai Capres dan Cawapres dalam Pilpres 2024 mendatang.
Mungkinkah hal itu terjadi?
Sebelum kita menganalisis ketokohan dan prediksi kemampuan keduanya untuk memimpin Indonesia, mari kita bersikap pragmatis dengan melihat fakta yang ada. Fakta bahwa Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Dalam setiap survei capres yang dilakukan di Jawa Barat, Ridwan Kamil atau RK selalu berada di ranking pertama. Sedangkan Ganjar, meski tidak berasal dari Jawa Barat, bukan berarti tidak populer di sana. Ganjar selalu menempati ranking ketiga di Jabar. Bila berkolaborasi, pasangan tersebut dengan mudah akan mendulang suara di ketiga provinsi terbanyak penduduknya di Indonesia. Jawa Tengah dan Jawa Timur, kita tahu persis, sebagai ‘daerah’nya Ganjar.
Tentu saja memilih Presiden dan wakilnya tidak melalui pertimbangan sesederhana itu. Harus ada nilai-nilai yang diperjuangkan. Yang paling utama adalah nasionalisme. Kesetiaan pada Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI. Untuk yang satu ini, Ganjar tak perlu ditanyakan lagi. Rekam jejaknya sejak muda selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan kebangsaan. PDIP sebagai partai tempat Ganjar bernaung pun tidak perlu diragukan lagi sebagai partai nasionalis terbesar di Indonesia.
Bagaimana dengan RK? Tak banyak yang sadar bahwa RK seorang yang sangat nasionalis. Sebagai Gubernur Gaul, sisi nasionalisme RK kerap tertutup canda-canda yang kerap dilontarkan RK dalam posting media sosialnya atau pemberitaan-pemberitaan ringan seputar Ibu Cinta dan Arka. Padahal Nasionalisme RK sudah terlihat sejak masih menjabat Walikota Bandung. Di tahun 2016, saat RK mempimpin jajarannya untuk memperingati Hari Pancasila, RK memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila telah diimpelementasikan dalam program Pemerintah Kota Bandung. “Tugas kita menerjemahkan, bukan dihapal dan ritual saja. Kalau di Bandung sila pertama kita perkuat dengan pembelaan kepada kaum minoritas agama tentang membangun tempat ibadah. Meski sempat didemo warga mayoritas, tapi menurut saya itu sudah sesuai prosedur jadi dilanjutkan,” ucap RK di Balai Kota Bandung saat itu.
Dalam Seminar Kebangsaan bertema “Dengan Semangat Kebangsaan, Menjaga Tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tengah Arus Globalisasi” RK dengan tegas mengatakan Indonesia harus fokus pada masa depan dengan modal way of life yang dimiliki yakni Pancasila. Tekanan arus-arus informasi yang tidak bisa dibendung akibat Revolusi 4.0, menurut RK, memerlukan perekat bagi Bangsa Indonesia terutama melalui penghayatan sila ketiga Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”. Agar Indonesia unggul di tahun 2045, Pancasila harus selalu menjadi perekat kebangsaan.
“Telah banyak negara hancur karena hanya memaksakan diri berdasarkan satu agama, satu etnis, ataupun karena menjalankan pemerintahannya dengan melupakan aspek keadilan sosial,” tegas RK.
RK juga membekali ribuan siswa SMU, SMK dan SLB se-Bandung Raya dengan nilai-nilai wawasan kebangsaan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Bandung, 4 Agustus 2022. Penyampaian materi dilakukan dengan mengombinasikan tausiah dan humor milenial. Temanya ‘Moderasi Beragama dan Berbangsa yang Menyenangkan‘. Jabar di bawah kepemimpinan RK menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mempunyai kurikulum anti-radikalisme.
Sebelumnya di tahun 2021, RK melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mencanangkan Sekolah Toleransi pertama di Indonesia melalui SMA Negeri 1 Kota Depok, sebagai upaya membumikan jiwa nasionalisme kebangsaan melalui Pendidikan. Di Sekolah Toleransi, terdapat pendidikan antikorupsi yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat. Sekolah serupa kemudian juga diadakan di Garut.
RK seperti antitesis bagi kebanyakan pemimpin daerah di Jawa Barat. Sebagai catatan, pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo menang di Jawa Barat, karena didukung partai-partai berbasis keagamaan dan tokoh-tokoh yang banyak mengkampanyekan politik identitas. Meski PDIP dan Gerindra menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014 dan 2019, dalam memilih pemimpin, warga Jawa Barat cenderung memilih tokoh dengan citra agamis atau artis.
Tapi Ridwan Kamil memang beda. Kemenangan Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jawa Barat sendiri juga fenomenal. Ia mengalahkan calon dari PKS, meski Gubernur sebelumnya Ahmad Heryawan atau Aher berasal dari PKS. RK juga mengalahkan pasangan populer Deddy Mizwar yang mantan wakil Gubernur dan Dedi Mulyadi yang juga Bupati Purwakarta. Pada Pilgub sebelumnya, tiga artis selebritis Indonesia menjadi peserta Pilgub yaitu Deddy Mizwar, Dede Yusuf dan Rieke Diah Pitaloka. RK mengubah mindset warga Jabar dalam memilih Gubernur: harus seseorang yang jelas torehan prestasinya.
Sampai di sini, kita bisa melihat bahwa Ganjar dan RK memang sama-sama seorang nasionalis. Keduanya juga punya latar belakang pendidikan yang baik. Bila Ganjar adalah seorang lulusan UGM, RK adalah seorang arsitek lulusan ITB. RK juga menyandang gelar master of urban design dari Universitas California Berkeley.
Sebagai seorang arsitek, kemampuan RK dihargai tak cuma di dalam negeri tetapi juga di tingkat internasional. Urbane, perusahaan jasa konsultan arsitektur yang didirikan RK sering memenangkan berbagai penghargaan dari media internasional. Karya-karya RK juga mendapat pengakuan dunia, mulai dari Museum Tsunami di Aceh, proyek Marina Bay Water Front Master Plan yang menjadikan Gedung Marina Bay menjadi salah satu ikon Singapura, Beijing Finance Street Super Block yang menjadi pusat bisnis di Beijing, dan juga Masjid Syaikh ‘Ajlin di Gaza, Palestina.
Keahliannya di dunia arsitektur ini diwujudkan RK dalam segudang inovasi tata kota saat menjadi Walikota Bandung. RK membuat ruang publik di Kota Bandung menjadi jauh lebih banyak, nyaman dengan banyak ruang terbuka hijau. Program “Smart City” atau kota cerdas, yang banyak diadopsi pemerintah daerah di seluruh Indonesia pun merupakan gagasan RK.
Bila kelak Ganjar berpasangan dengan RK, maka warisan Presiden Jokowi tentang pembangunan ibukota baru IKN Nusantara dipastikan akan dapat berlanjut dengan baik. RK punya keahlian khusus yang bisa membawa pembangunan IKN Nusantara menjadi ibukota sebagaimana idaman masyarakat Indonesia: tak hanya megah dan modern, namun menjadi cerminan budaya Nusantara yang beragam dan adiluhur. Meski sudah ada Badan Otorita, pembangunan IKN tetaplah harus menjadi fokus seseorang yang memang telah diakui keahliannya dalam perencanaan wilayah.
Ada hal lain yang patut diapresiasi bila Ganjar dan RK bisa menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Bukan hanya karena mereka muda dan inovatif, tetapi juga karena mereka berdua memulai karir politik dengan mengikuti kontestasi Pemilu. Bila Ganjar memulainya sebagai anggota legislatif, maka RK memulainya sebagai Walikota. Menjadi kontestan Pemilu menunjukkan pribadi yang terlatih turun ke masyarakat, sekaligus juga seorang yang terbiasa bertindak sportif dan gentleman. Menerima kekalahan, mengakui kekurangannya sekaligus melihat segala sesuatu dengan jernih dan obyektif.
Ada benang merah antara Ganjar dan RK: keduanya beranjak dari bawah, tanpa punya latar belakang keluarga elite politik atau pejabat publik. Keduanya adalah orang-orang tangguh yang telah memenangkan pemilu dari level daerah. Ketangguhan yang berarti ketelatenan untuk mendekat ke masyarakat sehingga mampu merebut hati mereka. Tentu saja pendekatan yang dipakai bukan politik identitas, apalagi intimidasi, melainkan benar-benar dengan cara meraih kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat yang murni itu, sekali lagi diperoleh tanpa mengiming-imingi surga, juga tanpa mengintimidasi neraka.
Lebih dari itu semua, Ganjar dan RK mungkin membangkitkan harapan kita tentang demokrasi Indonesia. Bahwa demokrasi melalui Pemilu demokratis yang jujur dan adil, yang kita rintis sejak Reformasi, benar-benar telah membuahkan hasil. Lahirnya pemimpin-pemimpin ideal. Dimulai dari fenomena Presiden Jokowi yang memenangkan pemilu dari tataran Walikota, Gubernur dan akhirnya Presiden, dan kini ada Ganjar dan RK. Sekali lagi, ketiganya merintis dari bawah, bukan karena darah biru.
Bayangkan Indonesia berada di tangan keduanya. Ganjar jago dan terkenal punya komitmen kuat dengan deradikalisasi. RK ahlinya perencanaan wilayah. Baik Ganjar maupun RK sebagai kepala daerah yang berprestasi terbiasa dengan program-program kesehatan masyarakat, perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakt maupun kesejahteraan.
Di bawah kepemimpinan Ganjar, KPK pernah menetapkan Jawa Tengah sebagai provinsi berintegritas. Ganjar pun tercatat mampu menurunkan tingkat kemiskinan di Jawa Tengah dengan signifikan. RK bersama Presiden RI Joko Widodo, di tahun 2020 meraih penghargaan Asiabusinessinfo International Award 2020. Bila Presiden Jokowi memenangkan kategori The Best 7 Asia Leader 2020, RK meraih kategori The Best 7 Asia Governor 2020.
RK juga membawa Jawa Barat meraih peringkat tertinggi di Ajang Anugerah Meritokrasi yang diadakan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Jawa Barat menjadi yang terbaik dalam penerapan Sistem Merit bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintahannya. “Jadi tidak ada lagi orang dalam-orang dalam. Tidak ada lagi Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) pada manajemen ASN di Jawa Barat,” demikian penjelasan RK.
Sekali bayangkan betapa dasyatnya sinergi Ganjar dan RK ketika keduanya berduet memimpin Indonesia. Sekali lagi, keduanya telah terbukti dan teruji.
Nia Megalomania