Perhelatan ASEAN Para Games 2022 yang diselenggarakan di kota Solo terbilang sukses. Indonesia yang menjadi tuan rumah menunjuk kota Solo sebagai penyelenggara pesta olah raga disabilitas terbesar tingkat Asia Tenggara. Solo yang teletak di Jawa Tengah menurut survey adalah salah satu kota terbaik untuk ditinggali juga memiliki budaya yang sangat kental dengan sejarah dan kebudayaan. Bahkan Solo juga memiliki beberapa julukan, seperti Kota Batik, Kota Budaya, Kota Liwet dan Kota Wayang. Bahkan konon wanita Solo terkenal dengan parasnya yang cantik sehingga ada julukan Putri Solo. Barangkali itu sebabnya acara Internasional ASEAN Para Games diadakan di Solo.
Acara ASEAN Para Games diselenggarakan mulai dari tanggal 30 juli sampai dengan 6 Agustus. Saya salah satu orang yang beruntung dapat menghadiri Open Ceremony ASEAN Para Games cukup bangga dan terhibur. Acara dibuka oleh grup penyanyi Solo yang bersuara keren dengan aransemen khas Jawa yang menghibur. Dilanjutkan oleh duet Endah Laras penyanyi, penari dan aktris pelantun Keroncong nasional dengan komika muda Dodit Mulyanto dengan biolanya. Master Ceremony dibawakan oleh Ronal Surapraja yang didampingi sebentar oleh Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kedatangan beliau membuat saya surpraise, sempat berfikir beliau ingin tebar pesona, karena disana beliau agak garing tidak seperti biasanya, tapi mungkin saya salah, kedatangan Pak Gubenur untuk memberikan dukungan untuk para kontigen yang berjuang mengharumkan nama bangsa.
Pembukaan bisa dikatakan Sah ketika Bapak Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi istri memberikan kata sambutan. Bapak Wakil yang biasanya menggunakan sarung dan peci tampil beda pada malam itu. Pak Ma’ruf Amin menggunakan setelan outfit sport khas merah putih tampak menawan dan terlihat jauh lebih muda. Acara dilanjutkan dengan tarian budaya dengan latar belakang yang epic. Dilengkapi lagi oleh karakter Petruk Gareng, Srikandi yang mempersona.
Masuklah kita pada puncak acara, para atlit difable dari negara masing masing keluar. Acara yang diikuti oleh 11 negara tetangga (Brunai,Kamboja, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Philipines, Singapore, Thailand, Timor Leste, Vietnam dan Indonesia) bergantian masuk ke arena dengan membawa bendera negara yang diiringi oleh tokoh perwayangan. Indonesia sebagai tuan rumah masuk ke arena terakhir yang didampingi karakter perwayangan Bima dan Arjuna. Terus terang momen itu membuat saya merinding, para atlit dengan segala kekurangannya tetapi yang terlihat hanya kelebihan mereka yang sangat bersemangat bertanding dan mengharumkan nama bangsa.
Kemudian dari layar lebar kita dipertontonkan walikota Solo sedang berbincang dengan seorang anak kecil yang ingin membawa kuda ke Stadium Manahan. Sampai disini saya bisa menebak Pak Walikota akan muncul di arena dengan kuda. Konsep ini hampir sama dengan Bapak Presiden pada tahun 2018 pada acara pembukaan Asian Games di Kemayoran. Walaupun Pak Wali cukup menawan dengan pakaian khas Kraton, tapi Kehebohan Pak Presiden pada waktu itu masih membekas sehingga jujurly Pak Wali jadi less glowing. Pak Wali sebagai ketua panitia Asean Para Games juga memberikan sambutan beberapa kata patah dalam Bahasa Inggris (menyesuaikan untuk acara internasional). Dilanjuti ramah tamah oleh ketua federasi ASEAN Para Games.
Setelah itu Para Sport tampil mewakili 14 cabang Olah raga yang diikutinya. Adapun olah raga tersebut yakni blind judo, para-atletik, para renang, para-tenis meja, para-bulu tangkis, para catur, bola voli duduk, CP football, para-gangkat berat, para panahan, boccia, goalball, bola basket kursi roda, dan tenis kursi roda. Saya sendiri tidak hentí hentinya mengagumi semangat Para Atlit. Asean Para Games resmi dengan penyalaan obor yang menyatakan sah dimulainya ASEAN Para Games 2022. Ditutup oleh penyanyi dangdut dan koplo Jawa Nella Kharisma. Open ceremony pun sah ditutup oleh banyaknya kembang api yang menghias angkasa.
Secara keseluruhan sebagai ketua panitia pelaksana, Gibran Rakabuming terbilang sukses. Penjagaan yang ketat membuat para penonton tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ke dalam arena sehingga tidak mengotori lapangan maupun penimpukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Stadion Manahan yang direnovasi besar besaran pada tahun 2018 memang layak untuk event Internasional. Kekurangan yamg saya rasakan ada pada kurangnya layar televisi. Didalam arena hanya ada 2 layar televisi nanggung dikanan dan dikiri sehingga para penonton harus melihat kebelakang untuk melihat pertunjukan melalui layar televisi secara jelas. Jika pertunjukan berlangsung selama 2 jam bisa dipastikan leher tidak nyaman hahaha. Andaikan kita melihat ke layar satunya yang ada tepat disisi sebaliknya itupun tidak nampak jelas karena kurang besarnya layar. Rasanya penambahan layar yang lebih besar dan jumlah televisi akan sangat membantu dan memberikah kesan megah.
Keberhasilan event Internasional ini tentu memberikan efek positif untuk Gibran, paling tidak ini bisa dijadikan salah satu catatan keberhasilan Gibran. Lumayanlah untuk tabungan DKI 1 atau mungkin RI 1 jika beliau menelurkan beberapa legacy atau gebrakan untuk masyarakat umum. Paling tidak walikota Solo ini mengalahkan kinerja gubenur sebelah yang mengklaim stadion yang dirancang dan dibangun oleh 2 gubenur sebelumnya, bahkan finishing pager stadion gubenur sebelah cukup anti mainstream, kalau orang pada umumnya membangun dengan beton yang kokoh, beliau membangun pagar dengan anggaran. Hasilnya? Roboh!! Semoga saja Stadion Manahan tetap menjadi stadion kebanggaan warga Solo yakni untuk acara event olah raga, event nasional seperti upacara 17 Augustus, bukan menjadi sarana tempat berkumpulnya satu organisasi yang suka bereuni atau hanya golongan agama tertentu untuk menarik simpati copras copres.
Ayumi Lestari