Ridwan Kamil: Antara Prestasi, Kans di IKN, dan Capres 2024

Prestasinya sering menjadi sorotan publik. Tak hanya di Indonesia, kemampuannya dalam hal arsitektur pun diakui oleh dunia. Ya, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat saat ini. Hobi yang sekaligus menjadi pekerjaannya ini bisa dikatakan sukses. Sepak terjangnya di dunia politik pun terbilang berhasil.

Dan, belum lama ini, ia diisukan memiliki kans sebagai kepala badan otorita di Ibukota Nusantara (IKN). Tak berhenti sampai di situ, ia pun masuk dalam bursa capres 2024. Wah, pintu untuk memimpin dalam skala yang lebih besar sudah mulai terbuka bagi Ridwan Kamil. Akankah kesempatan itu berpihak padanya? Kita semua tak ada yang tahu, tetapi yang jelas elektabilitas Ridwan Kamil sudah terlihat hasilnya.

Fokus dan kerja keras, menjadi prinsip yang terus dipegang oleh Ridwan Kamil. Seorang arsitek yang pernah masuk peringkat 10 besar arsitek terbaik di Indonesia dan mendunia. Pada 2004, ia mendirikan Urbane Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitek, dan desain. Meski menggeluti dunia arsitek, ia juga merangkap menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Selepas itu, Ridwan Kamil mulai menjajaki dunia politik. Bukan semata ingin populer, tetapi kesempatan ini dipakainya untuk membawa perubahan bagi kota Bandung. Masa jabatan sebagai walikota pada 2013 – 2018 dimanfaatkan dengan baik oleh Ridwan Kamil dengan membawa banyak inovasi infrastruktur dan perubahan bagi kota Bandung. Mulai dari mewujudkan Bandung Smart City, Taman Tematik, ikonik Bandros (Bandung Tour on the Bus), sampai Bandung Creative Hub, sebuah gedung yang berfungsi untuk mengasah kreativitas masyarakat Bandung.

Bernama lengkap Mochammad Ridwan Kamil atau biasa dipanggil Kang Emil atau Ridwan. Lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 4 Oktober 1971. Anak dari pasangan Dr. Atje Misbach dan Dra. Tjutju Sukaesih ini terbilang cerdas, aktif, dan berjiwa enterpreneur sejak kecil. Bagi Ridwan, setiap orang punya kreativitas. Inilah salah satu hal yang ingin terus diperjuangkannya, termasuk dalam membenahi kota maupun provinsi yang dipercayakan kepadanya. Wah, bukan pekerjaan yang mudah. Namun, bagaimana cara pandang Ridwan Kamil memahami segala persoalan kota dan mencari solusinya?

Bagi Ridwan Kamil, “Masa depan peradaban adalah di kota. Jika suatu kota salah dikelola, hancurlah peradaban manusia”. Mengapa? Karena 60% warga dunia akan tinggal di kota pada 2025 nanti. Untuk itulah, kota harus dibenahi sedemikian rupa. Kota harus antisipatif supaya masyarakat dapat hidup produktif. Jika suatu Kota tidak dikelola dengan baik, semrawut, generasi yang tinggal di sana pun juga akan kacau. Karena itulah, Ridwan selalu mengupayakan adanya kreativitas dalam pengelolaan kota. Kreativitas harus menyelesaikan masalah yang ada. Kreativitas harus mengubah permasalahan masyarakat.

Berhasil menata kota Bandung, Ridwan Kamil kembali dipercaya untuk memimpin dalam skala yang lebih luas. Ia diangkat menjadi Gubernur Jawa Barat, berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum sebagai wakilnya, untuk masa jabatan 2018 – 2023. Ketika menjabat sebagai gubernur, Ridwan Kamil terus bekerja keras dan lagi-lagi hasilnya mendapat apresiasi. Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan dua penghargaan atas prestasi Ridwan Kamil dalam pendataan keluarga serentak pimpinan wilayah se-Jabar dan pelayanan KB implan untuk 50.000 akseptor se-Jabar dalam sehari.

Ridwan Kamil sempat diisukan berpeluang menjadi kepala badan otorita di Ibukota Nusantara (IKN), dan ia menanggapinya dengan santai. Bahkan, ia juga masuk dalam bursa calon presiden Indonesia ke depan, bersama dengan calon lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Tentu saja ini berdasarkan hasil dari sejumlah lembaga survei di tanah air.

Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga sudah disebut-sebut sebagai salah satu calon presiden 2024. Belajar dari setiap kesempatan yang sudah dijalaninya selama ini, Ridwan Kamil menyatakan siap maju dalam pilpres 2024. Dengan tidak menggebu-gebu, ia tetap menanamkan nilai penting dari suatu kepemimpinan. Kepemimpinan harus bermanfaat dan membawa perubahan.

Sebagai lulusan S1 jurusan Teknik Arsitektur di ITB pada 1995 dan S2 Master of Urban Design University of California, Berkeley, AS, pada 2001, kemampuan Ridwan Kamil dalam kariernya tidak hanya diakui di Indonesia. Beberapa negara di luar negeri pun mengakui prestasinya dalam bidang arsitektur.

Di Indonesia, Kang Emil merancang bangunan masjid di banyak kota, Museum Tsunami Aceh sebagai monumen untuk mengenang peristiwa tsunami Aceh pada 2004 silam dan sebagai tsunami learning center. Selain itu, ada Archipelago Arena (bangunan ini terinspirasi dari otot Ade Rai), JSX Tower, sampai rumah botol yang dibuat dengan memanfaatkan sekitar 30.000 botol. Mahakarya rumah botol ini pun membuatnya meraih penghargaan Green Design Award dari Asia Building Construction Information (BCI) pada 2009. Bagaimana dengan mahakaryanya di luar negeri?

Banyak kota di luar negeri telah dirancang oleh Ridwan Kamil, seperti Ningbo Newtown di Tiongkok, Marina Bay di Singapura, Phuket Technopark di Thailand, Beijing Finance Street, Jeddah CBD di Saudi Arabia, dan masih banyak lagi. Dalam menekuni kariernya, Ridwan Kamil selalu menekankan pentingnya nilai dan story di balik setiap desain yang dibuatnya. Tergabung dalam Bandung Creative City Forum, ia mengoordinasi komunitas-komunitas kreatif di Bandung untuk melakukan sesuatu yang berguna dan berdampak bagi masyarakat.

Terkenal sebagai arsitek yang mendunia, politikus yang berprestasi, ternyata Kang Emil juga memiliki hobi fotografi. Dalam pengalamannya traveling di banyak kota di dunia, ia mengakui Indonesia tetaplah yang paling indah. Banyak keindahan dan keunikan yang disajikan di Indonesia dan itu tidak bisa dijumpai di negara-negara lain.

Dari sisi yang lain pun, Indonesia tetap negara yang indah, tetapi banyak masalah. Itulah fakta yang harus diterima. Indah karena pemberitan Tuhan, banyak masalah karena peradaban manusia. Karena itulah, Ridwan Kamil mengajak masyarakat untuk melakukan sesuatu bagi Indonesia, baik dengan menyumbangkan tenaga, ilmu, harta, atau jejaring. Generasi sekarang dan selanjutnya harus merupakan generasi yang cerdas dan peduli terhadap Indonesia.

Your creativity to change your society menjadi salah satu pelajaran penting yang ditekankan Ridwan Kamil kepada generasi muda. Kreativitas yang kita miliki harus menyelesaikan masalah yang ada di sekitar kita. Kreativitas harus mengubah masyarakat. Negeri dikatakan beradab apabila negeri tersebut merayakan kebudayaannya. Semakin banyak festival atau acara kebudayaan, maka kota/negara tersebut akan semakin berbudaya. Ya, inilah Ridwan Kamil, yang terus bersemangat mengabdi untuk Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *