Kaleidoskop Perekonomian Indonesia 2021

An aerial view of a giant mine run by U.S. firm Freeport-McMoran Cooper & Gold Inc., at the Grassberg mining operation, in Indonesia's Papua province in this July 2005 file photo. REUTERS/Stringer/Files

Sebelum tahun 2021 ini berlalu, mari kita sedikit memutar ulang ingatan ke belakang. Merefleksi kejadian-kejadian yang terjadi sepanjang 2021. Pandemi Covid-19 mungkin yang pertama kita ingat. Musibah yang diakibatkan pandemi Covid-19 ini mencapai puncaknya di pertangahan tahun 2021. Hingga 29 Desember 2021, tercatat 4.262.351 orang terinfeksi positif dan 144.081 orang meninggal. Suatu angka yang memprihatinkan dan semoga tidak terjadi lagi di masa depan. Dan yang tak kalah menyedihkannya, begitu besar dampak yang ditimbulkannya. Mulai dari dampak ekonomi hingga dampak sosial masyarakat.

Pukulan sedih lainnya tentu saja melemahnya perekonomian yang diikuti begitu banyak orang kehilangan pekerjaan. Pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir telah memukul dunia usaha. Sektor ritel menjadi salah satu yang terparah.  Sepanjang 2021, sebagian besar dari perusahaan ritel menutup gerai bahkan hilang selamanya. Ini justru terjadi pada  perusahaan ritel besar dengan pengalaman puluhan tahun, dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti PT Hero Supermarket Tbk, PT Matahari Department Store Tbk, dan PT ACE Hardware Indonesia Tbk.

Penutupan seluruh gerai Giant diumumkan langsung Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall, pada 25 Mei 2021. Penutupan gerai Giant. Setidaknya ada 2.700 karyawan Giant yang mengalami PHK. Selain itu, PT Matahari Departement Store, menutup 13 gerainya. Seluruh Centro Department Store akhirnya juga berhenti beroperasi. PT Ace Hardware Indonesia Tbk, juga menutup sebagian gerainya.

Sektor lain yang terdampak adalah pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf). Pembatasan mobilitas warga yang diberlakukan pemerintah untuk mengendalikan COVID-19 membuat industri pariwisata menjerit. Pariwisata Kehilangan Pendapatan 28,6 Kuadriliun rupiah sepanjang 2021.

Banyak karyawan yang bekerja di sektor pariwisata menjadi korban PHK, di-rumahkan tanpa gaji atau dibayar separuh. Imbas dari minimnya pemasukan. Kemenparekraf menyebutkan sekitar 34 juta pelaku usaha parekraf terpuruk ke titik nadir. Bali, provinsi yang ekonominya sangat bergantung pada pariwisata mengalami dampak terparah akibat PPKM.

Di penghujung tahun, kementerian parekraf kembali menggencarkan pariwisata melalui  program sertifikasi berbasis CHSE serta meluncurkan program bantuan hibah. Pemerintah mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk menskrining wisatawan yang masuk ke objek wisata. Mulai 14 Oktober 2021, pariwisata Bali dan Kepulauan Riau kembali dibuka untuk wisatawan mancanegara. Hingga saat ini sudah sekitar 25 ribu wisatawan yang masuk ke Bali melalui jalur darat dan udara.

Di luar masalah melemahnya perekonomian, Indonesia mencatat sejumlah prestasi. Neraca perdagangan Indonesia terus mencatat nilai positif sejak Mei 2020 hingga November 2021. “Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam siaran pers 16 Desember 2021.

Di bidang sumber daya alam, Presiden Jokowi selama 2021 berhasil mengembalikan penguasaan Sumber Daya Alam (SDA) setelah puluhan tahun dikuasai asing. Sepanjang 2021 ini, Jokowi mengambil alih tiga perusahaan besar yang kini dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Diantaranya adalah Blok Rokan, Freeport Indonesia dan Vale Indonesia.

Blok Rokan kini dikuasai oleh PT Chevron Pasific Indonesia (CPI). Berkat kerja nyata Jokowi, wilayah kerja minyak dan gas bumi (WK Migas) terbesar kedua di Indonesia ini berhasil kembali ke tangan rakyat.

Selain Blok Rokan, Jokowi juga mengambil tambang tembaga dan emas di Papua yang sudah sejak 1967 dikuasai oleh perusahaan Amerika, PT Freeport Indonesia. Setelah bernegosiasi alot, akhirnya Indonesia berhasil menguasai 51 persen sahamnya.

Kini Freeport Indonesia sudah membangun pabrik smelternya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Jawa Timur. Jokowi ingin tidak ada lagi ekspor barang mentah untuk luar negeri. Cadangan tembaga, emas dan mineral lainnya yang ada di Indonesia bisa diolah di dalam negeri, untuk kemudian bisa diekspor dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Setelah berhasil menguasai Freeport Indonesia, Jokowi langsung fokus ke PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang sudah dikuasai perusahaan asal Kanada selama puluhan tahun lamanya. Berkat kerja besar Jokowi, Indonesia kini sudah menguasai 20 persen saham Vale lewat perusahaan BUMN Mining Industry Indonesia (MIND ID).

Tahun 2021 juga meajadi babak baru bagi pemerintah mengejar utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dikucurkan saat krisis moneter tahun 1997-1998. Saat itu Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral memberikan kredit kepada bank-bank untuk menjaga stabilitas sistem keuangan pada masa krisis moneter yang saat itu menghantam sektor keuangan. Pemerintah dalam hal ini bertindak sebagai penjamin (blanket guarantee) seluruh bank yang terdampak krisis, dengan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN).

Utang itu menjadi beban pemerintah hingga kini karena harus mencicil pokok dan bunga utang kepada bank sentral. Para obligor/debitor tidak membayar kembali uang pinjaman tersebut. Keseluruhan, ada 48 obligor dan debitor dengan total utang kepada negara senilai Rp 110 triliun.

Akhirnya pada 15 April 2021, pemerintah menyusun daftar obligor/debitor prioritas yang akan diburu Satgas (satuan tugas) BLBI. Tujuh nama yang menjadi prioritas penagihan salah satunya adalah putri mendiang Presiden Soeharto, Siti Hardianti Rukmana alias Mbak Tutut. Perusahaannya tercatat menunggak BLBI senilai 684 M tanpa jaminan aset, hanya SK Proyek.

Tugas satgas BLBI melakukan penanganan, penyelesaian, dan pemulihan hak negara yang berasal dari dana BLBI secara efektif dan efisien. Pembentukan Satgas ini merupakan amanat langsung dari Presiden RI Joko Widodo. Pengejaran obligor bukan hanya fokus di dalam negeri, namun juga berhak melakukan  pengejaran sampai ke luar negeri. Satgas berhak menghentikan seluruh akses keuangan untuk obligor/debitor, melakukan pencekalan ke luar negeri, dan mengancam pidana pada tahapan tertentu.

Awal pemanggilan, para obligor/debitor memunculkan berbagai drama dan alasan dari para pengemplang uang negara tersebut. Putra bungsu presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dengan utang sebesar Rp 2,6 triliun mangkir pada panggilan pertama dan kedua itu. Panggilan lainnya ditujukan pada Keluarga Bakrie hingga Marimutu Sinivasan. Pemanggilan obligor/debitor oleh satgas terus berlanjut sampai hari ini.

Satgas BLBI juga menyita aset obligor/debitor untuk memulihkan sebagian utang-utangnya. Aset Grup Texmaco menjadi aset yang paling dikejar Satgas BLBI. Setelah melahui berbagai drama, Satgas BLBI akhirnya bisa menyita aset Texmaco.

Mengutip Badan Riset dan Inovesi Nasional (BRIN) dalam  Outlook Perekonomian Indonesia 2021, secara umum kinerja perekonomian Indonesia pada 2021 lebih baik daripada  2020. Meski kinerja pertumbuhan ekonomi  di awal 2021 negatif, namun kebijakan pemerintah untuk pemulihan ekonomi sudah memperlihatkan hasil yang signifikan.

Laju pertumbuhan yang positif dalam dua triwulan terakhir 2021 mengindikasikan bahwa krisis kesehatan akibat pandemic dapat dikendalikan dengan baik. Pada 2021, kinerja pertumbuhan ekonomi tetap mampu tumbuh secara positif meski pemerintah menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III dan IV sejak melonjaknya kasus COVID-19di bulan Juli hingga Agustus 2021. Percepatan program vaksinasi COVID-19 menjadi jalan utama menuju pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat, disertai stimulus fiskal untuk membentuk sentimen positif dalam konsumsi rumah tangga.

Menariknya, selama pandemi COVID-19, neraca transaksi berjalan tetap positif dengan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga yang relatif stabil. Jika melihat sejumlah indikator ekonomi makro, laju pertumbuhan ekonomi 2021 dan 2022  diprediksi lebih tinggi daripada tahun lalu.

Kiranya kita dapat optimis melangkah ke tahun 2022.

Vika Klaretha Dyahsasanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *