Mengapa Ganjar Harus Bersanding dengan Ridwan Kamil?

https://pojoksatu.id/wp-content/uploads/2022/10/Ganjar-Pranowo-dan-Ridwan-Kamil.jpg

Pesta demokrasi pemilihan umum 2024 semakin mendekat. Nama Ganjar dan Ridwan Kamil akhir-akhir ini makin santer didengungkan. Kedua gubernur ini dinilai potensial untuk maju dalam cawapres 2024 menurut hasil survei elektabilitas capres dan cawapres.

Akankah kedua gubernur ini merespons hasil survei ini dengan antusias? Atau, mereka justru memilih untuk mengikuti arus pergerakan survei ini dengan terus fokus mengerjakan tugas masing-masing? Atau, haruskah Ganjar bersanding dengan Ridwan Kamil? Sejauh apa ya keselarasan kedua gubernur ini jika kelak mereka benar-benar bersanding dalam cawapres 2024?

Mengulik tentang Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil. Siapa yang tak kenal dengan ikon-ikon terkenal seperti Museum Tsunami Aceh yang berhasil menang dalam sayembara internasional tahun 2007? Archipelago Arena, Ningbo Newtown di Tiongkok, Marina Bay di Singapura, Phuket Technopark di Thailand, Beijing Finance Street, Jeddah CBD di Saudi Arabia, hingga rumah dengan 3000 botol yang mendapat penghargaan Green Design Award dari Asia Building Construction Information. Itulah segelintir prestasi dari Kang Emil, dan masih banyak lagi prestasinya yang tertoreh di negeri ini, khususnya di kota Bandung, kota yang dipimpinnya selama ini.

“Ridwan Kamil, Pemimpin Kreatif Era Milenial”, sebuah judul buku yang menjadi refleksi kisah perjalanan hidupnya. Sosok pemimpin bercorak milenial dan berlatar belakang akademisi ini telah banyak menorehkan prestasi sejak diangkat menjadi walikota Bandung hingga kini menjabat sebagai gubernur Jawa Barat.

Dengan pendidikan tinggi di bidang teknik arsitektur di Institut Teknologi Bandung hingga memperoleh gelar Master of Urban Design dari University of Berkeley, Kang Emil menuangkan segala ide maupun konsep yang ada di kepalanya melalui berbagai kebijakan dan perencanaan kota.

Alhasil, kota Bandung menjadi Paris van Java, sangat maju dan hijau, dengan konsep pertamanan publik, merestorasi Sungai Cikapundung, sampai menggerakkan kampanye dengan mengedepankan kultur Sunda. Tak hanya kota yang dimajukan, komunitas-komunitas lokal dan generasi muda pun banyak dilibatkan. Tak mengherankan jika gubernur satu ini memiliki followers terbanyak di Instagram dengan 11,9 juta pengikut per April 2020. Wah … wah … prestasi dan kiprahnya sebagai pemimpin patut diacungi jempol.

Di tengah ramainya demam capres 2024, nama Kang Emil pun banyak diperbincangkan. Gaya kepemimpinannya yang segar, berprestasi, dan jauh dari kental para birokrat membuatnya banyak diminati masyarakat. Hal ini terbukti dari survei litbang kompas elektabilitas bakal cawapres 2024 yang menempatkan nama Ridwan Kamil di peringkat tertinggi (11,5%). Lantas siapa capres yang dianggap serasi dengannya? Akankah Ridwan Kamil disandingkan dengan sosok pemimpin yang tergolong muda juga?

Berdasar elektabilitas bakal capres 2024, menurut hasil survei litbang kompas Oktober 2022, Ganjar Pranowo menempati peringkat 1 (23,2%). Melihat hal ini, peluang besar bagi Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil untuk berpasangan dalam pilpres 2024 mendatang. Kedua gubernur ini dinilai potensial menjadi cawapres di pilpres 2024. Ganjar memiliki elektabilitas tinggi dan RK paling banyak diminati masyarakat.

Tak hanya itu, jika kita melihat dari survei capres di Jawa Barat yang dilakukan terus-menerus, RK selalu berada di peringkat 1. Dan, Ganjar di peringkat 3 atau 4 di Jawa Barat. Jika Ganjar berpasangan dengan Ridwan Kamil pada pilpres mendatang, semua voter di Jawa sudah bisa dikuasai dan ini sangat menguntungkannya. Perlu kita ingat juga bahwa Jawa Barat memiliki voter terbanyak. Lantas, bagaimana dengan Ganjar Pranowo? Mungkinkah Ganjar bisa serasi jika berpasangan dengan gubernur Jabar tersebut?

Selama menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah selama dua periode, Ganjar Pranowo dikenal sangat merakyat. Ia pernah mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif 2014 untuk kategori layanan publik. Anugerah “Tokoh Media Radio dari Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia” (PRSSNI) Jawa Tengah juga disandangnya.

Dan, dalam masa jabatannya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah menetapkan Provinsi Jawa Tengah sebagai provinsi yang paling berintregitas. Sebelumnya, Ganjar juga dipercaya membawahi beberapa bidang (pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan) selama menjabat sebagai anggota DPR-RI.

Latar belakang pendidikan Ganjar dan keaktifannya dalam gerakan-gerakan mahasiswa mengantarnya untuk mengenal dunia politik. Sebagai lulusan dari Fakultas Hukum UGM dan Magister Ilmu Politik dari FISIP Universitas Indonesia, Ganjar sangat tertarik dengan isu-isu politik, baik lokal maupun nasional.

Bahkan, semasa kuliah, Ganjar aktif berdemonstrasi, sebagai aktivis GMNI, hingga aktif dalam Gerakan Demokrat Kampus (Gedek). Melalui Gedek inilah, Ganjar semakin dekat dengan dunia politik, yang memperkenalkannya dengan politisi PDI pada masa itu, Soetardjo Soerjogoeritno.

Tak hanya merakyat, Ganjar juga akrab dengan media sosial. Ia memanfaatkan Facebook dan Twitter sebaik mungkin untuk berkomunikasi dengan rakyat selama menjadi anggota DPR RI. Bahkan, hingga kini, eksistensinya di dunia maya terbilang sangat aktif.

Hanya, mampukah Ganjar merangkul generasi muda untuk memanfaatkan media sosial untuk melakukan gebrakan-gebrakan bermanfaat bagi Indonesia? Ini mungkin perlu dipikirkan supaya keaktifannya di dunia medsos juga diimbangi dengan investasinya bagi negeri ini.

Kembali menyelisik pasangan cawapres 2024, Ganjar dan Ridwan Kamil. Apakah mereka akan mampu meneruskan amanah bagi negeri ini? Keduanya sama-sama pemimpin muda. Dari sisi ideologi, mereka sama-sama nasionalis. Sama-sama memulai karier sebagai pemimpin daerah, Ganjar dari gubernur, sedangkan RK dari walikota menjadi gubernur.

Tak menutup kemungkinan, mereka dapat bersinergi dengan baik untuk meneruskan kepemimpinan di negeri ini. Tentunya, tak hanya unsur keserasian, kecocokan, atau prestasi saja yang ditonjolkan. Terlebih penting, apakah kapasitas mereka cukup meyakinkan untuk meneruskan apa yang telah dimulai pada masa pemerintah Presiden Jokowi?

Salah satu tugas yang harus dilanjutkan ke depannya adalah pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara). Sebuah kota terencana untuk menggantikan posisi Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia mulai tahun 2024. Untuk hal ini, Ridwan Kamil sudah terbukti berhasil dengan segala kemajuan tata kota dan konsep interaksi publik di Bandung. Sekalipun sudah ada ketua badan otorita, Bambang Susantono, tentunya RK akan sangat cocok untuk meneruskan urusan IKN ini.

Akan seperti apakah nasib kedua gubernur ini? Akankah berduet di cawapres? Ataukah tidak? Yang pasti, keduanya telah menorehkan prestasi dan telah terbukti bisa memimpin dengan kapasitas yang diakui.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *