Omicron di Indonesia, Tetap Waspada

Doctor's hand in blue glove with white paper and text Covid-19 Omicron Variant. Concept of medical variety Omicron variant and COVID-19. COVID-19 omicron variant concept.

Indonesia kembali waspada! Varian baru B.1.1.529 atau Omicron, yang sudah ditetapkan oleh WHO sebagai variant of concern (VoC), kini sudah masuk ke Indonesia. Akankah ini berlangsung lama? Mengingat hampir dua tahun Indonesia berjibaku dengan virus COVID-19 yang telah bermutasi hingga 7 kali sejak awal ditemukan.

Siti Nadia Tarmidzi, juru bicara program vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menyatakan bahwa ada dua kasus baru varian Omicron. Kedua pasien terkonfirmasi ini baru saja kembali dari perjalanan ke luar negeri; IKJW dari Amerika Selatan dan K dari Inggris. Keduanya tanpa gejala dan kini sedang menjalani karantina wajib 10 hari di Wisma Atlet.

Temuan dua kasus terbaru ini merupakan hasil pemeriksaan khusus S-Gene Target Failure (SGTF) oleh Badan Litbang Kesehatan pada 14 dan 15 Desember 2021. Namun, ini bukanlah kasus Omicron pertama di Indonesia. Kasus pertama diduga berasal dari WNI, berinisial TF (21), yang baru saja kembali dari Nigeria pada 27 November 2021.

TF dianggap sebagai probable dengan kemungkinan besar tertular Omicron setelah seseorang berinisial N, yang merupakan petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, sempat dinyatakan terdeteksi varian Omicron. Hal ini pun pernah disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Setelah di-tracing, barulah ketahuan dari mana asal mula Omicron itu “bertamu” ke Indonesia.

Mengapa varian Omicron ditetapkan sebagai VoC? Karena varian ini dapat meningkatkan penularan dan kematian, bahkan memengaruhi efektivitas vaksin COVID-19. Meski menurut WHO belum ada bukti soal efektivitas vaksin COVID-19 yang ada untuk melawan varian asal Afrika ini, namun kemampuan penularannya lima kali lebih cepat.

Menurut Dr Angelique Coetzee, dokter sekaligus Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, seseorang yang terpapar varian Omicron mengeluhkan adanya sakit kepala, nyeri di seluruh tubuh, dan kelelahan fisik dan mental. Selain itu, beberapa peneliti juga menemukan adanya flu dan sakit/gatal di tenggorokan yang dapat menyebabkan nyeri dan iritasi ketika menelan makanan.

Karena penularan Omicron tergolong cepat, maka Tito Karnavian (Mendagri) menegaskan tiga prinsip penting untuk mencegah corona varian Omicron ini. Prinsip yang dimaksud ialah taat pada protokol kesehatan, melakukan tracking dan tracing, dan vaksinasi.

Apabila ada seseorang yang terpapar varian Omicron, maka harus segera dilakukan tracking dan tracing. Setiap daerah juga harus siap untuk memfasilitasi jika ada masyarakat terkonfirmasi positif Omicron.

Indonesia dan dunia telah mengalami pandemi corona bersama. Meski cara mendeteksi sudah lebih cepat dan canggih, masyarakat harus tetap waspada. Mengingat penyebaran varian Omicron sangat cepat, masyarakat harus taat pada prokes dan lebih baik tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu demi kebaikan bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *