2024 Waktunya Orang Muda Memimpin

Jelang 2024, tak hanya yang terkait Pilpres yang seru. Yang terkait Pemilu legislatif sebenarnya juga seru untuk dibicarakan. Ini khususnya menyangkut caleg-caleg dari generasi muda yang akan bersiap meramaikan parlemen.

Ini menggembirakan karena mereka akan menjadi representasi dari para pemilih muda/millenials, yang jumlahnya mengalami peningkatan. Pada 2024, komposisi pemilih akan didominasi oleh kelompok usia muda. Berdasarkan data Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4), proporsi pemilih pada 14 Februari nanti, yang berusia usia 17-39 tahun akan mencapai sekitar 60 persen.

Berbondong-bondongnya anak muda masuk parlemen sejalan dengan trend dunia. Dunia saat ini bermunculan para pemimpin berusia muda. Sebut saja Sanna Marin yang menjadi perdana menteri termuda di Finlandia di usia 34, dan perdana menteri perempuan ketiga di negara itu.

Pada November 2018, Alexandria Ocasio-Cortez, 29, dan Abby Finkenauer, 30, membuat sejarah sebagai wanita termuda dan termuda kedua yang terpilih untuk Kongres Amerika Serikat. Di Italia, Luigi Di Maio menjadi menteri luar negeri di usia 33 tahun.

Mhairi Black, anggota parlemen Inggris dari Skotlandia, pertama kali terpilih pada usia 20 tahun pada tahun 2015 dan tercatat sebagai anggota parlemen termuda sejak 1667.
Sebelumnya Naisula Lesuuda menjadi anggota termuda yang bertugas di Senat Kenya pada usia 29 pada tahun 2013.

Pada tahun 2017, mahasiswa Hukum bernama Typhanie Degois menjadi anggota termuda dari parlemen Prancis pada usia 24 tahun. Ia adalah salah satu dari beberapa anggota parlemen baru yang dipilih dari partai-nya Presiden Macron.

Edison Broce, 29, adalah anggota parlemen termuda di majelis nasional Panama. Dia pemegang gelar master dalam kebijakan publik dari Blavatnik School of Government Universitas Oxford. Senator Jordon Steele-John, saat terpilih pada 2017 masih berusia 22, dan merupakan anggota termuda di parlemen Australia. Ebba Hermansson dari Swedia terpilih sebagai anggota parlemen negaranya pada usia 22 tahun pada tahun 2018.

Jangan lupakan Menteri Pemuda & Olahraga Malaysia Syed Saddiq, yang pernah bertugas di pemerintahan kabinet Malaysia saat berusia 25 tahun. Adapun di Indonesia, ada Hillary Brigitta Lasut, anggota termuda yang masih 23 tahun saat terpilih masuk Senayan dari partai Nasdem.

Di Soloraya, kita mengenal Yudha Sindu Riyanto, yang masih 25 tahun saat terpilih sebagai anggota DPRD Surakarta dari Partai Gerindra dan baru lulus dari Fakultas Hukum UNS. Kini sukses Yudha bisa jadi akan diikuti Muhammad Shoma Ma’rifatullah yang merupakan caleg muda PDIP Boyolali. Shoma saya kenal secara pribadi. Memang anak yang keren, kutu buku, berjiwa pemimpin sejak kecil. Kini dia masih tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Hukum di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Dari Karanganyar ada Ilyas Almadani, Ketua DPD Golkar Karanganyar. Pemuda 25 tahun ini lulus berlatar pendidikan S1 dan S2 Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM. Ayah muda yang baru dikaruniai anak pertama ini juga akan maju di pemilihan legislatif.

Solo tak mau kalah, ada Sekar Tandjung. Ya, dia putri politisi senior Golkar Akbar Tandjung. Sekar yang lulusan Jurnalistik Universitas Boston saat ini menjabat Ketua DPD Partai Golkar Surakarta dan akan maju ke pemilihan anggota legislatif. Sekar masih berusia 29 tahun.

Aaaakk… keren membayangkan anak-anak muda yang pintar dan cakap itu berada di lembaga perwakilan rakyat. Semoga jalan mereka dilancarkan. Sehingga DPRD hingga DPR pusat tak hanya didominasi kasepuhan, yang kuwi meneh.. kuwi meneh…

Selain tren orang muda masuk parlemen di Indonesia, sebenarnya juga ada trend orang muda menjadi kepala daerah. Rezita Meylani Yopi tercatat sebagai kepala daerah termuda yang menang Pilkada di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada usia 27 tahun. Kemudian ada Bobby Nasution yang terpilih sebagai Walikota Medan di usia 29 tahun.

Kemudian ada Aditya Halindra, Bupati Tuban, jawa Timur berusia 31 tahun dan tetangga daerah sebelah, Hanindito Himawan Pramana yang terpilih sebagai Bupati Kediri pada usia 31 tahun juga. Selain itu masih ada 20-an kepala daerah di Indonesia yang usianya di bawah 40.

Tentu saja yang juga layak disebut adalah Gibran Rakabuming Raka, yang terpilih sebagai Walikota Solo saat berusia 33 tahun. Saya kurang tahu dengan kepala daerah lain. Namun terkhusus Gibran, semua orang juga tahu dia berhasil membawa Kota Solo melompat melalui program-program prioritasnya. Setelah berhasil membawa Solo melompat, banyak pihak mengharapkan Mas Wali sendiri melompat ke jenjang pemilihan lebih tinggi. Komentar saya sih: Why not?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *