BGS: Banyak Prestasi, Tanpa Sensasi

“Jangan pernah berhenti belajar dan jangan pernah merasa paling tahu”, inilah dua prinsip yang terus dipegang oleh Budi Gunadi Sadikin, atau biasa disapa BGS. Sarjana lulusan bidang Fisika Nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menjadi salah satu tokoh inspiratif negeri ini. Sepak terjangnya di beberapa bidang menggugah kesan baik di mata masyarakat.

Belum lama ini, ia menjalani perannya sebagai menteri kesehatan. Meski tidak berkecimpung di dunia kesehatan atau kedokteran, Budi Sadikin menyambut baik kesempatan untuk berkiprah di bidang ini. Budi Sadikin dilantik sebagai Menkes oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Desember 2020, menggantikan Terawan Agus Putranto. Baginya, ini adalah amanah untuk melakukan yang terbaik bagi masyarakat.

Bekerja sebagai menteri kesehatan sama halnya ketika dia berkarier dalam bidang-bidang lainnya. Pada 1988 – 1994, Budi Sadikin tercatat pernah menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang. Ia juga pernah menjadi General Manager Electronic Banking dan Chief GM Jakarta. Director of Consumer and Commercial Banking untuk ABN AMRO Bank Indonesia dan Malaysia, sampai menjadi Direktur Adira Quantum Multi Finance pada 2004 – 2006.

Publik mulai mengenalnya setelah ia menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri, bank dengan aset terbesar di Indonesia. Keberadaan BGS di sini sangat berpengaruh dan mumpuni. Betapa tidak, di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang tidak kondusif, Budi Sadikin mampu mempertahankan kinerja Bank Mandiri dengan adanya peningkatan aset, kredit, dan laba pada akhir 2014. Wah, prestasi yang patut diacungi jempol! Bisa bertahan di tengah keterpurukan saja, itu sudah bagus. Lantas, kok bisa Budi Sadikin mendongkrak aset, kredit, dan laba di tengah keterpurukan ekonomi?

Sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (ChFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute sudah pernah didapatkan Budi Sadikin pada 2004. Inilah yang menjadikan kemampuan dan pengalamannya “berkecimpung” di bidang keuangan tidak diragukan lagi, termasuk sebagai konsultan. Ternyata, sejak menamatkan pendidikan Fisika Nuklir, Budi Sadikin tidak pernah bekerja sesuai dengan bidangnya tersebut. Ini pun tak menjadi soal baginya. Mengapa?

Bagi Budi Sadikin, bekerja adalah amanah dan kesempatan untuk melakukan yang terbaik. Dalam sederet pengalamannya bekerja, Budi Sadikin sering mendapat posisi strategis, termasuk di Kementerian BUMN. Pada 2016 – 2017, ia berkesempatan menjadi staf ahli menteri BUMN. Tak hanya itu, ia kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT Inalum, sejalan dengan pembentukan holding BUMN tambang pada masa itu. Apa lagi kisah menarik yang ditorehkan Budi Sadikin di sektor ini?

Semasa menangani Inalum, Budi Sadikin berperan besar atas kembalinya saham mayoritas PT Freeport Indonesia. PT Inalum dalam kepemimpinannya mampu membeli 51 persen saham PT Freeport Indonesia setelah melunasi divestasi saham PT Freeport sebesar 3,85 miliar dollar AS. Kerja keras Inalum ini tentu bekerja sama dengan pemerintah untuk membuka kesempatan membeli saham Freeport.

Prestasinya terus bersinar karena PT Inalum mendapat penghargaan terbaik I dalam kategori “Strategi Pertumbuhan Terbaik BUMN”. Setelah menjadi Direktur Utama Inalum, Budi Sadikin dilantik menjadi wakil menteri BUMN pada 2019 untuk mendampingi menteri BUMN, Erick Thohir. Tak hanya itu, mengingat sepak terjangnya yang mengesankan ini, pada 25 Oktober 2019, ia diangkat sebagai Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).

Ketika dihadapkan pada masalah ekonomi dan kesehatan yang kurang baik, Budi Sadikin dengan tegas menyatakan bahwa “kesehatan ada di depan ekonomi”. Jika kesehatan membaik, ekonomi akan mengikutinya. Pernyataannya ini dibuktikan salah satunya dalam penanganan percepatan vaksinasi COVID-19 bagi karyawan PT Freeport Indonesia.

Baginya, jika seluruh karyawan PT Freeport, yang mencapai puluhan ribu jiwa, beserta keluarganya, segera mendapatkan vaksinasi COVID-19, tentunya kabupaten Mimika akan menerima dampak yang sangat baik karenanya. Upaya percepatan vaksinasi COVID-19 dengan vaksinasi mandiri di PT Freeport sangat membantu komunitas Freeport, masyarakat kabupaten Mimika, dan pemerintah dalam program vaksinasinya. Apa lagi prestasinya?

Sedikit mengulik testimoni Erick Thohir terhadap Budi Sadikin: BGS merupakan sosok pekerja keras yang mendorong adanya transformasi dalam klaster industri farmasi dan kesehatan. Benar, bidang kesehatan menjadi salah satu transformasi yang sedang diperjuangkannya. Melek teknologi menjadi salah satu kemampuannya. Perkembangan teknologi harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam dunia kesehatan. Inilah yang juga menjadi fokus pemerintah, terutama Budi Sadikin, yang menekankan pentingnya dukungan teknologi digital bagi peningkatan kesehatan.

Pemikiran ini tentunya sejalan pararel dengan tantangan dunia kesehatan saat ini. Berkembangnya varian baru COVID-19, Omicron B.1.1.529, harus menjadi perhatian khusus. Pemerintah Indonesia harus mengambil langkah antisipasi dengan ketat. Mutasi varian Omicron ada sekitar 50. Mutasi dari varian ini adalah mutasi yang ada di varian alpha, beta, delta dan gamma.

Menurut Budi Sadikin, dunia dan Indonesia saat ini sudah lebih cepat dan lebih canggih dalam mengidentifikasi varian corona baru. Terkait varian ini, Budi Sadikin sudah menyatakan bahwa vaksin booster harus diberikan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan imunitas mereka, yang berada di garda terdepan penanganan pasien COVID-19.

Banyak bekerja, banyak prestasi, tak pernah bikin sensasi, begitu terlihat jelas dalam dinamika perjalanan kariernya. Budi Gunadi Sadikin berasal dari keluarga yang berpendidikan tinggi. Ayahnya, Sadikin Sumintawikarta, merupakan lulusan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia (UI) Jurusan Tanah. Begitu pula ibunya yang merupakan perempuan pertama lulusan fakultas tersebut. Kini, fakultas tersebut menjadi cikal bakal IPB. Ayahnya merupakan lulusan kedua setelah Thoyib Hadiwidjaja, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Pembangunan I dan Kabinet Pembangunan II. Berada di lingkungan yang terpelajar tentunya membentuk kehidupan yang berkualitas.

Prinsip hidup Budi Sadikin patut dicontoh. Tidak perlu malu untuk belajar dari orang lain, apa pun posisinya dan berapa pun usia mereka. Jika setiap orang memiliki prinsip untuk terus belajar, ini akan membuat wawasannya terbuka dan mudah beradaptasi di mana pun ia berada, di mana pun ia bekerja. Tak hanya terus belajar, dalam bekerja pun Budi Sadikin menegaskan bahwa bekerja harus punya tujuan. Bekerja tidak boleh asal, bekerja dengan maksimal, dengan hati, untuk kesejahteraan masyarakat dan negeri ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *