Meninggalnya selebriti Rina Gunawan pada Selasa, 2 Maret 2021, meninggalkan rumor dan pertanyaan tentang kematiannya. Banyak yang mengira kematiannya disebabkan diet ketat yang selama ini dilakukan almarhumah. Seperti kita ketahui, almarhumah Rina Gunawan berhasil menurunkan bobotnya sekitar 30 kg hanya dalam lima bulan. Awalnya almarhumah Rina memiliki berat badan 103.7 kg, demikian penjelasan almarhumah pada acara Brownies di Trans TV. Almarhumah selama ini diketahui menjalani diet ketofastosis. Meskipun pihak keluarga telah memberitahu bila penyebab kematian almarhumah adalah karena penyakit asma bawaan dan infeksi paru, netizen menjadi hebob membicarakan diet ekstrem.
Apakah yang dimaksud diet ekstrem? Taka da penjelasan khusus arti diet ekstrem, tetapi secara umum, diet ekstrem digunakan untuk merujuk pola makan yang sangat jauh dari pola makan sehari-hari orang normal, demi mengejar penurunan berat badan dengan cepat. Diet ekstrem seringkali menjadi berbahaya karena membuat mereka yang sedang berdiet ekstrem kekurangan asupan gizi, disamping metabolism tubuh yang juga berubah ekstrem. Beberapa diet ekstrem yang pernah tercatat membawa korban adalah diet cacing pita, diet kapas, diet sup kol, diet serba cairan, diet makanan bayi serta diet putri tidur.
Diet cacing pita populer pada awal abad ke-20. Dalam diet ini, Anda harus mengonsumsi tablet yang mengandung telur cacing pita. Telur-telur tersebut akan menetas dalam sistem pencernaan Anda. Selanjutnya, cacing pita pun memakan makanan dan nutrisi yang Anda butuhkan sehingga perlahan Anda kehilangan berat badan karena kekurangan gizi. Efek sampingnya menyebabkan sakit kepala, kejang, kelumpuhan, bahkan kematian.
Serupa dengan diet cacing pita, diet kapas juga berbahaya karena menganjurkan Anda untuk mencelupkan kapas ke dalam jus atau smoothie lalu memakannya. Tujuannya agar perut terasa kenyang dan mencegah rasa lapar. Meski terdengar menyehatkan, diet sup kol juga terbilang ekstrim dan berbahaya. Anda hanya bisa mengonsumsi sup kol yang dikombinasikan dengan makanan yang sangat terbatas, lalu menjadi malnutrisi. Diet makanan bayi dilakukan dengan mengonsumsi 14 toples makanan bayi dan diikuti dengan satu kali makan biasa per hari. Mengingat makanan bayi sangat rendah kalori, maka mungkin akan mudah untuk membantu menurunkan berat badan tetapi, Anda menjadi kekurangan serat yang penting bagi sistem pencernaan orang dewasa agar tetap berfungsi.
Diet serba cair seperti yang dilakukan artis Beyonce dilakukan hanya dengan mengonsumsi berbagai cairan seperti air putih, sirup maple, jus lemon, teh herbal, dan lainnya sebanyak 6-12 gelas selama 10 hari. Diet ini tak hanya membuat Anda kekurangan nutrisi, selama beberapa hari melakukan diet serba cair akan membuat Anda juga menjadi lapar, lemas, dan mudah kesal.
Diet-diet ekstrem seperti di atas sudah lama ditinggalkan. Yang populer saat ini adalah diet ketogenic dan diet ketofastosis seperti yang dilakukan almarhumah Rina Gunawan. Diet ketogenik mulai menjadi tren diet sejak dianggap super ampuh untuk menurunkan berat badan. Namun tak banyak yang mengerti diet yang satu ini awalnya ternyata adalah terapi epilepsi, sebelum akhirnya diet ini diterapkan untuk menurunkan berat badan. Pada diet ketogenik, pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak menyebabkan tubuh menghasilkan kadar keton dari metabolisme pembakaran lemak yang diketahui bisa mengurangi terjadinya serangan epilepsi.
Diet ketogenic, yang lazim disebut diet ketoboleh dibilang adalah diet berbasis pola makan rendah karbohidrat.Sebagai ganti pengurangan konsumsi karbohidrat, Anda harus meningkatkan konsumsi lemak. Tujuan konsumsi lemak dalam jumlah tinggi pada diet keto adalah agar tubuh mencapai kondisi ketosis. Dalam kondisi ketosis, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama. Lemak juga akan diubah menjadi keton di organ hati, sehingga dapat memberi asupan energi untuk otak.
Diet ketofastosis sendiri merupakan diet ketogenic dengan menambahkan merupakan diet dengan menambahkan unsur puasa. Tepatnya waktu makan berjeda 12-18 jam. Seperti halnya diet keto, diet ketofastosis jua menghindari karbohidrat. Bahkan mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan protein saja, tanpa unsur karbohidrat. Juga disarankan banyak minum air putih hingga sekitar 6 liter per hari.
Meski masih banyak pro dan kontra, beberapa studi menunjukkan bahwa diet keto (termasuk diet ketofastosis) tergolong aman dan juga efektif untuk dilakukan, terutama oleh penderita kelebihan berat badan atau obesitas. Beberapa kondisi yang mendapat manfaat dari diet keto, di antaranya: mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2, meringankan gejala epilepsi pada anak, mengurangi risiko penyakit jantung, mengurangi risiko terkena gangguan sistem saraf. Selain epilepsi, diet keto juga diyakini memiliki manfaat untuk menangani gangguan sistem saraf seperti Alzheimer, gangguan tidur, dan penyakit Parkinson.
Diet keto juga dapat memberi beberapa manfaat lain, seperti mengurangi jerawat, membantu penanganan PCOS, dan menghambat perkembangan kanker. Selain itu, metode diet ini juga menghambat peradangan pada asam urat. Oleh karena itu, banyak praktisi kesehatan yang memberi rekomendasi diet keto, namun tentunya harus dijalani dengan cara yang benar.
Buat Anda yang tertarik melakukan diet keto, Anda harus rela untuk mengurangi konsumsi karbohidrat setiap hari dalam jumlah yang cukup besar. Diet keto standar (standard ketogenic diet) meliputi pola makan berupa 75% konsumsi lemak, 20% konsumsi protein, dan 5% konsumsi karbohidrat. Sementara itu, diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) memiliki porsi konsumsi protein lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60% lemak, 5% karbohidrat, dan 35% protein.
Makanan yang dianjurkan dalam diet keto meliputi telur (terutama yang mengandung omega 3), daging, ayam, kalkun, sosis, steak (dan produk daging lain), ikan tuna, salmon, dan makarel, krim, mentega, dan keju, sayur hijau, tomat, bawang, cabai, dan sayur lain yang rendah karbohidrat, kacang dan biji-bijian, seperti almond, wijen, chia, dan biji labu, alpukat (baik dikonsumsi langsung maupun dalam bentuk masakan), minyak zaitun, minyak alpukat atau minyak kelapa, garam, merica dan berbagai rempah alami
Sementara itu, jenis karbohidrat yang perlu dihindari termasuk: nasi, pasta, sereal, dan produk gandu, kacang dan biji-bijian, umbi-umbian (seperti ubi, kentang, wortel), makanan atau minuman manis (seperti permen, es krim, cake, jus buah dan soda), lemak tidak sehat dari minyak sayur atau mayonnaise, minuman mengandung alkohol.
Diet keto dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka pendek (mulai dari 2–3 minggu hingga batas maksimal 6–12 bulan) sebatas untuk mengurangi lemak tubuh dan memperbaiki kesehatan, selanjutnya diikuti dengan pola hidup sehat.Hal tersebut bertujuan untuk menghindari risiko gangguan kesehatan yang mungkin terjadi jika diet keto dilakukan dalam jangka panjang.
Namun perlu dipikirkan beberapa risiko yang dapat terjadi, bila menjalani diet keto jangka panjang. Anda bisa mengalami kekurangan asupan karbohidrat sehat dari buah, gandum utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran kaya karbohidrat. Anda dapat pula kehilangan manfaat vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Anda pun dapat mengalami gangguan ginjal, bila konsumsi protein melebihi porsi yang dianjurkan secara terus menerus dalam jangka panjang.
Anda pun dapat mengalami keadaan yang disebut ketoasidosis. Sekilas kata ketosis dan ketoasidosis terdengar serupa, meski keduanya merupakan dua kondisi medis yang berbeda. Secara sederhana, ketosis adalah proses metabolisme normal yang menghasilkan senyawa keton. Sementara, ketoasidosis adalah tingkat lanjut dari kondisi ketosis yang menyebabkan komplikasi serius. Ketoasidosis dapat terjadi dalam waktu yang cepat dan merupakan kondisi serius yang harus mendapatkan penanganan segera. Pada kondisi ini, terjadi peningkatan kadar keton yang sangat tinggi. Hal tersebut membuat darah menjadi terlalu asam dan mengganggu fungsi organ, seperti hati dan ginjal.
Perlu diketahui, saat menjalani diet keto, awalnya Anda mungkin akan mengalami beberapa keluhan yang mungkin timbul, di antaranya tubuh terasa lemas, gelisah, sulit tidur, mual, rasa lapar yang mengganggu, serta penurunan kemampuan konsentrasi. Meski tidak selalu terjadi, keluhan tersebut terkadang terasa berat bagi Anda yang baru mulai menjalani diet keto. Namun, kelihan ini akan berkurang seiring waktu dan setelah Anda terbiasa dengan pola makan ini.
Pertimbangkan berbagai manfaat dan risiko diet keto sebelum menjalaninya. Jangan sekadar hanya tergiur dengan manfaat penurunan berat badan yang cepat, sebab ada sejumlah risiko, termasuk ketoasidosis, yang berbahaya. Pada dasarnya diet apa pun yang dilakukan, tidak akan selalu memberikan hasil yang sama pada tiap orang. Oleh karena itu, menyesuaikan jenis diet dengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan tubuh sangatlah dianjurkan. Bila perlu, konsultasikan ke dokter gizi sebelum menjalani diet keto.