Jokowi, Mantap Melangkah demi Kesejahteraan Rakyat

https://images.bisnis-cdn.com/posts/2021/06/21/1407990/presiden-jokowi-memberi-keterangan-soal-status-75-pegawai-kpk.jpg

Matang melihat dunia dan telah selesai dengan dirinya sendiri, itulah Presiden Jokowi. Jika sebelumnya ia bersikeras untuk tetap menjadi seorang pengusaha, tetapi pada akhirnya ia pun mengambil keputusan untuk terjun dalam dunia politik. Bukan tanpa tujuan atau hanya untuk menyenangkan sahabat-sahabatnya, yang notabene selalu menyeruakkan bakat kepemimpinannya. Namun, Jokowi memutuskan berada dalam jalur politik demi kebaikan umat dan untuk menyejahterakan rakyat.

Lagi-lagi Jokowi, dengan kemantapan hati dan tidak main-main dengan keputusannya, ia menjalankan roda pemerintahan Indonesia dengan tenang, tegas, dan cerdas. Motivasi luhurnya untuk menyejahterakan rakyat, ternyata tidak hanya untuk Indonesia. Di tengah perang yang sedang melanda Ukraina dan Rusia, motivasi luhurnya pun menyentuh ke sana. Rasa kemanusiaan dan keinginannya agar tercipta perdamaian, serta “kegelisahannya” terhadap krisis pangan global, lagi-lagi memantapkan hatinya untuk menyambangi dua negara yang sedang berseteru itu. Jokowi menjadi pemimpin negara Asia pertama yang mendatangi Ukraina sejak invasi Rusia melanda. Sungguh, keyakinan dan niat baiknyalah yang memampukan langkahnya berada di tengah kondisi perang mencekam, ditemani Ibu negara Iriana yang tentunya semakin menenangkan hatinya. Melepas kenyamanan demi kepentingan rakyat, bukanlah hal yang mudah.

Siapa sangka melalui didikan kehidupan selama puluhan tahun di bantaran Sungai Kali Anyar, rumah-rumah kontrakan, gudang kayu, bengkel, industri mebel, sampai kancah politik, telah membentuk karakternya untuk memberi sumbangsih besar bagi kepentingan global. Jokowi terlihat mumpuni dalam berelasi dengan banyak orang dalam beragam karakter. Sebagai ketua G20, Presiden Jokowi begitu menikmati relasi dengan para presiden dari berbagai negara. Bahkan, momen ketika Jokowi berbincang dan berjabat tangan dengan Volodymyr Zelenskyy (presiden Ukraina) dan Vladimir Putin (presiden Rusia) di negara mereka masing-masing, rasa haru sekaligus bangga muncul seketika melihat pemandangan berharga itu.

Kehadiran Presiden Jokowi seperti menjadi “masa tenang” bagi kedua negara tersebut, walau sementara. Bahkan, menjelang kedatangan Jokowi, Rusia menarik pasukannya dari Pulau Ular. Di Pulau Ular inilah, Rusia akan bisa mengatur sistem pertahanan udara jarak jauh mereka. Rusia akan bisa mengendalikan darat, laut, dan udara di bagian barat laut Laut Hitam dan di Selatan Ukraina. Seolah terlihat biasa, tetapi ini wujud rasa empati bagi Presiden Jokowi. Bukankah ini menjadi tanda baik karena kedatangan Jokowi disambut dengan rasa terbuka dan penghormatan? Semoga hasil pertemuannya pun berhasil membawa dampak baik bagi banyak orang. Bahkan, ini menjadi satu prestasi yang membanggakan karena Presiden Indonesia menjadi perantara dua negara yang sedang berkonflik demi kepentingan global.

Memang, dunia politik bisa diselewengkan menjadi dunia politik yang penuh dengan aneka kepentingan. Dunia yang penuh aksi saling sikut. Namun, semua ini tak menyurutkan motivasi baiknya untuk menjalani dunia politik ini sebagaimana seharusnya. Bagi Jokowi, politik semestinya menjadi cara ideal untuk mewujudkan kehidupan sejahtera bagi rakyat. Dari awal, para pendiri bangsa ini mempunyai cita-cita mulia untuk memerdekakan Indonesia. Membebaskan rakyat dari kebodohan, kemiskinan, kelaparan, supaya mereka dapat sejahtera dan hidup dalam kemajuan. Itulah yang Jokowi perjuangkan dan pertahankan hingga kini. Semoga segala upaya yang telah Jokowi lakukan, meski dalam balutan suasana perang mencekam, membuahkan hasil yang baik, perdamaian dua negara tersebut bisa terwujud, dan krisis pangan dapat teratasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *