Ngomongin sarana transportasi, apa nih yang paling nyaman buat kamu? Naik motor? Wah, panas kepanasan, hujan kehujanan deh. Naik kereta api? Tinggal duduk manis, diantar ke tujuan, dan sekali jalan bisa membawa banyak penumpang. Ya, menarik memang sarana transportasi ini. Sampai ada lagunya juga lho gaes, “Naik kereta api tut tut tut .. siapa hendak turun“. Mendengar sekalimat saja banyak orang sudah langsung paham lagunya ya. Ini jadi bukti bahwa keberadaan kereta api sudah mengakar dan akrab bagi masyarakat.
Ngomongin kereta api, Indonesia punya KRL, LRT, dan MRT. Masing-masing punya kecepatan berbeda. KRL dapat berjalan dengan kecepatan maksimal 90 kilometer (km) per jam. Sementara LRT dapat menempuh kecepatan 100 km per jam, dan MRT mampu berjalan hingga 110 km per jam. Tapi belum semua kota di Indonesia ada transportasi lengkap seperti ini ya gaes. Akan ada tidak ya di setiap kota?
Memang sih DKI Jakarta menjadi salah satu kota dengan sarana transportasi yang terbilang maju. Tentu saja ini bukan karena hasil kerja Gubernur DKI saat ini saja, tapi hasil kerja dari sederet gubernur yang pernah menjabat di DKI. Ini menjadi kemajuan dari hasil kerja yang berkesinambungan, mungkin bisa dibilang begitu. Jadi, gubernur DKI sekarang ini jangan sombong dulu ya dengan semua kemajuan ini …
Selain MRT, kalau ngomongin DKI Jakarta, sebenarnya masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh gubernur lho gaes. Mulai perbaikan hunian di sekitar JIS yang katanya akan dilakukan, ketersediaan air bersih di kawasan Muara Angke, sampai janji-janji dan program-program yang belum semuanya tuntas. Wah wah, Pak Anies bisa enggak ya selesaikan semuanya? Gimana menurutmu? Harusnya bisa donk ya, mungkin mudah baginya .. semudah ketika membuat janji-janji kala itu.
Tapi gaes, kita nggak bisa tutup mata. Masa jabatannya akan segera berakhir. Wah, berarti Anies makin kenceng nih kerjanya supaya semuanya kelar. Iya ‘kan? Tapi apakah begitu? Jelas … jelas tidak! (hahaha) Banyak pihak sedang menyoroti Anies nih yang baru-baru ini pergi ke Eropa. Katanya sih untuk urusan terkait transportasi. MRT-lah pastinya!
Jadi ceritanya, Anies pergi ke Eropa mengunjungi negara Inggris, Berlin, dan Paris. Katanya sih untuk membahas kerja sama sehubungan dengan pengembangan MRT dan menghadiri undangan dari beberapa komunitas di negara tersebut. Nah, terkait MRT nih, ada kesepakatan kerja sama yang terjalin, lalu ada penandatanganan MOU di KBRI London pada Kamis, 12 Mei 2022. Penandatanganan ini dilakukan oleh Presiden Direktur PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar, dan Paul Dyson, CEO Crossrail International. Momen ini disaksikan langsung oleh Desra Percaya, Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris, dan Anies Baswedan.
Keren kan gaes? Di masa-masa akhir jabatannya, Anies mengadakan kerja sama untuk pengembangan transportasi. Kapan mengerjakannya ya? Masa jabatannya akan berakhir dalam hitungan bulan lho. Mungkin dia yang membuat kerja sama, tapi yang mengerjakan orang lain nantinya. Kalau kayak gini, Anies meninggalkan warisan donk? Boro-boro warisan, pekerjaan baru lebih cocok kali ya?
Katanya ‘kerja sama ini menjadi tindakan kolektif untuk menghadapi krisis global dalam membangun dunia supaya menjadi lebih maju dan berkelanjutan. Tujuannya baik sih, tapi masalahnya PR DKI Jakarta masih banyak yang belum kelar. Anies ingin mengatur ulang visi kota sehingga dapat berubah dari kota yang padat lalu lintas dan tercemar menjadi kota yang tahan iklim dan berkelanjutan. Bagus kan tujuannya … tapi tetap saja lho gaes kepergiannya ke Eropa jadi sorotan. Kok bisa jadi sorotan? Kenapa ya? Ini nih 5 hal yang membuat Anies bak artis yang disorot sana-sini …
- Sisa masa jabatan tinggal enam bulan, eits mungkin malah kurang dari itu. Harusnya secara UU tidak boleh membuat keputusan strategis, apalagi membuat program hingga 2050. Kalau ingat lagunya Slank, miriplah .. “Tong kosong nyaring bunyinya … Klentang-klentong kosong banyak bicara.“
- Bisa pergi ke Eropa untuk membahas kerja sama, bahkan untuk jangka panjang lho. Tapi, ini nih yang bikin geregetan … rapat dengan DPRD untuk melaporkan pertanggungjawaban tidak datang, gaes. Ehmm, gimana ya?
- Ingat Transportasi JakLingko? Ingat donk ya! Dulu katanya direncanakan terintegrasi. Faktanya? Nope!
- Suka lepas tangan. Duh, gimana maksudnya? Harusnya ya Anies bekerja giat menuntaskan masalah di DKI dan programnya yang belum kelar. Apalagi sekarang ada wabah hepatitis akut. Tapi ya itu tadi, ada yang bilang Anies malah jalan-jalan di akhir jabatan.
- Ngomongin Jakarta, Anies ingin menaikkan kualitas Jakarta. Istilahnya sister city atau kota kembar. So, maksud Anies tuh biar Jakarta dan masyarakatnya setara dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Waow, kota yang mana nih? Los Angeles gaes katanya. Kok bisa? Setara padatnya maksudnya? ‘Kan Los Angeles itu kota terpadat di negara bagian California .. terpadat kedua di Amerika Serikat. Ya semoga saja setara dengan kemajuan, kegesitan, dan keefektifan dalam segala aspek bidang kehidupan.
Jadi, gimana nih gaes? Ya kita ambil hikmahnya aja ya .. semoga Jakarta yang sekarang dengan semua PR dan permasalahannya yang kompleks bisa ditangani dengan cepat dan tepat. Doain ya gaes …